Pendatang Baru di Pasar Lesu Darah

Written By bopuluh on Sabtu, 20 April 2013 | 22.55

JAKARTA, KOMPAS.com -- Industri musik di Indonesia sedang lesu darah. Penjualan album turun drastis akibat pembajakan yang tak pernah tuntas diberantas. Namun, kilau panggung tetap menarik bagi para pendatang baru.

"Oh baby I take you to the sky.
Forever you and I, you and I.
And we'll be together till we die...
"

Aduh, lagu orang mabuk kepayang itu masih terdengar ketika industri musik di Indonesia sedang mabok darat. Penggalan lirik lagu "Mine" itu merupakan salah satu lagu di album pertama penyanyi pendatang baru Arin, jebolan ajang pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Lagu ciptaan Ben Joshua Sihombing itu adalah satu dari delapan lagu dalam album Tetap Cinta. Itu adalah satu dari dua lagu yang bukan ciptaan Arin di album pertamanya. Lagu-lagu itu diwarnai petikan gitar. "Saya mencintai musik, saya mencintai gitar. Lewat gitar dan musik inilah saya ingin menyajikan ciri khas saya," ujar Arin.

Menerobos industri musik memang perlu ciri khas. Karena itu, Arin menjual permainan gitarnya sebagai salah satu ciri. Menciptakan sendiri sebagian besar lagu pada albumnya juga menjadi cara lain Arin untuk eksis di belantika musik. Dia tahu, saat ini tidak bisa mengandalkan penjualan album saja untuk bertahan dalam industri musik.

Era digital yang mempermudah pengguna internet mengunduh lagu secara ilegal. Perilaku itu menjadi hantaman telak bagi industri musik. Bahkan, band kawakan seperti Kla dengan yakin menyebut berbagai siasat untuk mengatasi pembajakan dan surutnya penjualan album hampir tak membuahkan hasil yang sepadan.

Penyanyi pendatang baru lainnya, Emily, memilih berkarier dalam laras R&B. Album pertamanya yang berjudul namanya sendiri mulai beredar beberapa bulan lalu. Walaupun tren penjualan album sedang turun, Emily optimistis suatu saat trennya akan meningkat lagi.

"Bagi musisi dan penyanyi, album adalah semacam portofolio karier. Jadi, sesulit apa pun, produksi album tetap penting. Saat ini strategi pemasaran berperan penting untuk menentukan sukses atau tidaknya sebuah album," tutur pemilik single "Salah Tingkah" itu.

Salah satu strategi Emily dan labelnya, Catz Records, adalah membuat kemasan premium untuk album. Rupanya strategi ini cukup berhasil mengatrol penjualan fisik album.

Girlband Cherrybelle menyuguhkan konsep bernyanyi dan dancing sebagai daya jual. Terlepas dari tren Korea dalam gaya girlband atau boyband, Cherrybelle mengaku menikmati semua proses untuk tetap eksis di industri musik. Menurut manajer Cherrybelle, Teguh Sanjaya, konsistensi menjaga konsep adalah salah satu kunci untuk tetap menempatkan Cherrybelle di hati penggemar.

"Cherrybelle masuk dalam industri musik saat momentum pas, yakni agak berkurangnya penjualan album. Namun, justru di situ kami menawarkan konsep baru di industri musik dengan pengemasan yang menarik. Rentang waktu dua tahun ini memberi keyakinan kepada kami bahwa kami bisa bertahan," kata Teguh.

Head of Marketing & Promotion Catz & Platinum Records Michael Angelo RH menuturkan, setelah aturan mengenai nada dering atau ring back tone diperketat sejak Oktober 2011—dikenal dengan Black October— pencipta lagu dan industri rekaman memang merasakan dampak yang luar biasa.

Menebar jala
Berbagai upaya yang dilakukan, salah satunya dengan pembagian biaya pembuatan album, cukup menolong industri musik. Belakangan para penyanyi pendatang baru umumnya sudah memiliki konsep penuh albumnya serta menyelesaikan produksi semua lagunya.

"Label akan melihat apakah konsep musik dan kualitas vokal penyanyi pendatang baru itu bisa diterima pasar. Kalau semua bagus, mereka hanya perlu titip edar kepada label yang mempunyai jaringan pemasaran bagus," kata Michael.

Menurut dia, saat ini rekaman lagu sudah semakin mudah sehingga biayanya pun tidak terlalu mahal. "Yang paling sulit saat ini adalah pendistribusian dan penguasaan pasar. Masuk ke toko pun saat ini tidak mudah karena pengelola akan melihat seberapa kuat penyanyi baru bisa memikat penggemar," ujar Michael.

Kondisi itu kemudian memunculkan strategi menebar jala bagi perusahaan rekaman. Semakin banyak menggaet pendatang baru yang punya kualitas vokal dan konsep bermusik bagus semakin besar pula peluang mendapatkan tempat di pasar. Dengan merilis beberapa album dari penyanyi berbeda dalam satu tahun, perusahaan punya peluang untuk mendapatkan satu atau dua album yang laku di pasaran.

Sesulit apa pun industri rekaman, toh para penyanyi tetap bisa bertahan. Panggung telah menyelamatkan mereka. Arin, Emily, dan Cherrybelle mengakui, tawaran untuk manggung masih berdatangan saat penjualan album tak sebagus satu dekade lalu. (A HANDOKO)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pendatang Baru di Pasar Lesu Darah

Dengan url

http://agetoddlernutrition.blogspot.com/2013/04/pendatang-baru-di-pasar-lesu-darah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pendatang Baru di Pasar Lesu Darah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pendatang Baru di Pasar Lesu Darah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger