JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj menilai, ada pihak yang mendesain rentetan aksi penembakan misterius yang menarget anggota kepolisian, belakangan ini.
"Pasti ada yang mendesain aksi itu," ujar Aqil usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Aqil menduga, penuai teror tersebut berasal dari kelompok radikal berbasis agama. Tujuannya, selain membalaskan dendam bagi rekan yang ditindak kepolisian, juga untuk memberikan tanda bahwa kelompok radikal tersebut masih eksis.
Menurutnya, harus ada ketegasan pemerintah untuk membubarkan kelompok radikal yang telah dideteksi. Diakuinya, kelompok tersebut adalah embrio berbagai tindakan terorisme di Indonesia.
"Antisipasi harusnya tak hanya setelah kejadian. Kelompok radikal harus dibubarkan. Tapi kalau teroris, urusannya aparat," lanjutnya.
PBNU, kata Aqil, mengutuk rentetan aksi penembakan oleh pelaku misterius tersebut. Ia berharap kepolisian bekerja keras mampu mengungkap kasus tersebut dengan cepat dan tepat.
Sebulan belakangan ini, setidaknya terjadi tiga aksi penembakan dengan target aparat kepolisian. Pda 27 Juli 2013, Anggota Satlantas wilayah Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyono ditembak. Beruntung, ia tak meninggal dunia dan hanya menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Pada Rabu, 7 Agustus 2013, anggota Binmas Polsek Cilandak, Aiptu Dwiyatna, tewas ditembak. Terakhir, 16 Agustus 2013, anggota Binmas dan Reskrim Polsek Pondok Aren, Aipda Koes Hendratmo dan Bripda Maulana, tewas ditempak pelaku misterius. Seluruh kasus itu belum terungkap siapa pelaku dan motifnya.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
PBNU: Ada yang Mendesain Teror untuk Polisi
Dengan url
http://agetoddlernutrition.blogspot.com/2013/08/pbnu-ada-yang-mendesain-teror-untuk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
PBNU: Ada yang Mendesain Teror untuk Polisi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
PBNU: Ada yang Mendesain Teror untuk Polisi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar